Jumat, 15 Maret 2019

JEBAKAN 99

Sebagai seorang laki-laki muslim, hari ini saya ke Masjid untuk melaksanakan sholat Jum'at.

Nah singkat cerita, setelah melaksanakan Sholat Sunnah saya duduk dengan khidmat sambil mendengarkan khotbah Jum'at.

Sang khatib sangat bersemangat membawakan khotbah. Yang biasanya saya mengantuk ketika mendengarkan khotbah, kali ini rasanya saya semangat memperhatikan pak khatib berkhotbah.

Awal pembahasannya tentang sabar menekan hal yang buruk yang kemudian akan timbul hal baik sebagai hasil dari kesabaran.

Isi khotbah nya banyak yang nyentil dengan diriku.


Yang paling menarik adalah ketika sang khatib ingin menutup khotbah nya. Kata beliau, "izinkan saya menutup khotbah ini dengan sebuah kisah". Dalam hati saya mengangguk-angguk, "iya pak.. iya pak.. saya izinkan".

Kemudian sang khatib bercerita,

"Ada seorang yang kaya raya. Dia mempekerjakan seorang tukang kebun. Namun ketika melihat si tukang kebun dirumahnya dia selalu heran. Kenapa si tukang kebun ini selalu kelihatan bahagia, seperti sangat menikmati pekerjaannya. Sedangkan penghasilannya sebagai tukang kebun tak seberapa. Berbeda sekali dengan dia yang terlalu banyak pikiran dan tidak bisa tidur tanpa meminum obat tidur.

Karena sangat penasarannya dia kemudian memerintahkan kepada penasehatnya, "Coba selidiki si tukang kebun ku itu, kenapa dia selalu terlihat bahagia?".
"Tidak perlu diselidiki bos, tukang kebun itu terlihat bahagia karena belum lagi merasakan yang namanya JEBAKAN 99", jawab si penasehat.

"Jebakan 99, apa itu?", tanya si orang kaya.

"Jadi nanti kita beri hadiah kepada tukang kebun sejumlah 99 dirham, tapi diamplop kita tuliskan 100 dirham" jawab sang penasehat.

Lanjut cerita, kemudian diberilah kepada si tukang kebun hadiah tersebut. Kemudian diterima tukang kebun dan dibukanya. Setelah dihitung berkali-kali tetap uang itu isinya hanya 99 dirham, berbeda dengan yang tertera diamplop.

Kemudian si tukang kebun menghadap kepada orang kaya, majikannya.

"Bos. Hadiah yang diberikan isinya hanya 99 dirham, sedang yang tertera diamplop nya 100 dirham. Kemana 1 dirham?

"Nah itulah yang dinamakan JEBAKAN 99, kamu sudah terkena jebakan 99", jawab sang penasehat kepada si tukang kebun dihadapan si orang kaya.

Kemudian pak khatib memberikan kesimpulan, "Jadi hikmah yang bisa ditarik dari kisah tersebut adalah kita lebih memperhatikan hal yang kecil daripada hal yang besar".

Mendengar kisah itu, saya cuma bisa tertegun. "Keren ini", gumam saya.

Dan semua nya berakhir. Terimakasih


5 komentar:

  1. Iya, sama persis kita suka memperhatikan kesalahan orang tapi lupa dengan dosa-dosa kita sendiri. Justru dari hal-hal sederhana kita bisa mengambil pelajaran.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul. Nah hal seperti ini mesti banyak di promosikan. wkwkwk

      Hapus
  2. bisa juga dimaknai orang yg sering tak bahagia itu karena lebih memikirkan apa yang belum dimiliki bukan apa yang telah dimiliki

    Awesome share mas

    BalasHapus
  3. bang ogikiga , btw ceritanya luar biasa memberi pencerahan

    BalasHapus