Jumat, 08 Maret 2019

MENINGKATKAN MINAT MEMBACA

Berdasarkan studi "Most Littered Nation In the World" yang dilakukan oleh Central Connecticut State Univesity pada Maret 2016 lalu, Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara soal minat membaca. Indonesia persis berada di bawah Thailand (59) dan di atas Bostwana (61).

Sumber: Instagram @patjarmerah_id

Lalu apa yang menyebabkan kita begitu memprihatinkan dalam minat membaca?


Padahal kalau dilihat fasilitas literasi di Indonesia sudah sangat memadai. Hampir disetiap Provinsi menyediakan Perpustakaan Umum. Bahkan gedung Perpustakaan Nasional diklaim sebagai yang tertinggi didunia, walaupun jumlah literaturnya yang masih kurang.

Membaca apapun itu ada banyak manfaatnya. Membaca dapat menambah pengetahuan akan kosa kata. Membaca juga bisa meningkatkan kinerja otak. 

Meskipun sekarang ini sudah banyak gerakan-gerakan literasi di Indonesia. Baik itu dari mahasiswa maupun kelompok-kelompok diluar kampus. Tapi menurut saya, minat baca anak muda --terutama mahasiswa-- masih sangat rendah. Ini sesuai hasil pengamatan (Jiahh) dengan orang-orang disekitar yang ketika ditanya, "kenapa tidak minat membaca?". 

Beragam jawab mereka, mulai jawaban "saya orangnya visual" atau "saya lebih suka dibacakan". Menurut saya jawaban-jawaban ini hanya alasan pembenaran dari kurangnya minat membaca mereka. 

Kupikir hal yang membuat orang-orang dinegara kita yang ber-flower ini sangat rendah dalam minat baca adalah MOTIVASI.

Ya! motivasi

Nah berikut saya akan mencoba membagikan metode meningkatkan motivasi dalam membaca. Ini tidak sepenuhnya berpengaruh secara signifikan, tapi untuk saya sendiri lumayan efektif.

1. Nawaitu/Niat



Apapun itu yang akan kita kerjakan harus dengan niat dulu. Begitupun dalam kegiatan membaca, terserah niat seperti apa, tujuannya untuk apa, mau menaikkan citra diri atau mendongkrak popularitas. TERSERAH!! Yang jelasnya membacalah!

2. Mulai Dengan Yang Disukai

Mulai dengan yang disukai, entah itu romansa, teenlit, atau personal literatur. Mau baca Dilan 1990, Raditya Dika, Fiersa Besari, atau bahkan Boy Candra dan lain-lain. Saran saya untuk memulai baca yang ringan-ringan dulu.

Awal-awal suka baca itu saya baca buku-buku komedi. Sekarang malah meninggalkan jauh buku-buku komedi dan menggemari buku sejarah, maklum namanya juga umur milenial wajah kolonial ehee.

3. Bergaul Dengan Pembaca Buku



Sesuai dengan pepatah lama, "Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap". 

Nah berteman dengan pembaca buku mentoknya pasti banyak bahas soal buku. Hal ini bisa saja memotivasi untuk membaca buku biar tidak terdegradasi dalam pergaulan. Pernah suatu waktu saya merasa terdegradasi dalam pergaulan karena teman-teman disekitar ku membicarakan satu buku yang belum saya baca dan sebagian besar mereka sudah baca. 

Alhasil saya hanya planga-plongo ketika membahas buku itu. Jadi saya bersikeras harus punya dan membaca buku itu. Berteman dengan pembaca buku juga menguntungkan bagi kamu-kamu yang belum mampu membeli buku, pinjam bukunya teman. 

4. Buat Target Bacaan



Membuat target bacaan juga akan meningkatkan minat baca, itu menurut yang kualami sendiri. Saya membuat target harian, pekanan, bulanan dan tahunan. Untuk target harian saya menetapkan harus membaca setidaknya 100 lembar perhari. Target pekanan saya mematok 1 buku minimal perpekan. Kemudian untuk target bulanan saya setidaknya membaca 4 buku. Setahun saya menargetkan membaca 40 buku. 

Setiap target harian, pekanan, dan bulanan tidak selalu harus tercapai. Target yang harus tercapai itu pertahunnya, karena ada beberapa buku yang mungkin bisa diselesaikan dalam sehari atau dua hari. Jadi dalam sepekan bisa saja menyelesaikan 2 buku. Atau mungkin ada buku yang diselesaikan dua pekan, tergantung bagaimana strategi kita untuk mencapai target tahunan.

5. Paksakan Membaca

Tidak peduli bisa menceritakan kembali isi dari buku yang dibaca. Terus saja baca, kalau perlu dipaksakan. Menurut ku apa yang dibaca itu akan tersimpan suatu tempat diotak, yang nantinya secara refleks akan teringat kalau kedepannya mendengar tentang yang pernah dibaca.

6. Buat Jurnal Bacaan 


Membuat jurnal bacaan fungsinya untuk mengingatkan kita akan target bacaan, juga sebagai catatan buku apa saja yang pernah dibaca. Bisa buat jurnal sendiri atau buat akun goodreads.                                                                               

 ****

Nah mungkin segitu saja kiat-kiat meningkatkan minat baca yang berasal dari pengalaman saya sendiri yang bisa saya bagikan. 

Mari kita membaca saudaraku, karena pesan pertama dari langit adalah "IQRA! (Bacalah)" yang turun kepada Junjungan kita sebagai muslim, Sang Nabiullah Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam.

Salam literasi.

4 komentar:

  1. Salah satu kekurangan orang Indonesia adalah malas membaca. Apalagi baca buku. Makanya wawasannya gak luas.

    BalasHapus
  2. Sangat kekurangan sekali bang.
    Wawasan gak luas makanya gampang diperdaya oleh asing atau oseng..

    BalasHapus
  3. Dijaman sekarang ini buku sudah banyak ditinggalkan :(

    BalasHapus
  4. Dan beralih ke game online. Sedih aku.

    BalasHapus