Rabu, 08 Mei 2013

Makna persahabatan dan secarik kertas

Siang itu gue balik dari kampus menuju rumah. Siang itu terik matahari benar benar bikin otak mendidih, bikin pusing setengah mati ah ahh ah (Loh kok)..

Perjalanan yang cukup panjang gue tempuh menuju rumah yang gue anggap pada hari itu adalah tempat teraman buat gue.. Tempat dimana gue menyandarkan harapan gue, melampiaskan kekesalan gue, tempat gue bergalau ria, tempat gue berkaraoke ketika gue terlelap (baca: Ngorok)..

Jarak rumah dan kampus gue lumayan jauh kira kira lima langkah dari rumah.. Lima langkah itu jauh lohh.. Serius.. Buat gue.. iyaa buat gue..

Setelah melalui perjalanan panjang, gue akhirnya nyampe dirumah..
Huhhh.. Terasa nyaman begitu sampe dirumah.. Gue melepas sepatu Ardiles gue dan menyimpannya dengan rapih..
Didepan gue tepat disamping tempat gue naroh sepatu tadi, ada selembar kertas kusut tergulung gulung..

"Kertas apa ini??" Gue bergumam..
Seketika penyakit K.E.P.O gue kambuh.. Dengan perlahan kuraih kertas misterius itu.. Kubuka perlahan, kuintip isinya..

Sepertinya gue kenal pemilik tulisan yang ada di kertas tersebut.. Miriplah dengan tulisan salah satu sahabat gue..
Isi kertas tersebut berisi kata kata yang bener bener gak asing buat gue..
Gue tersentak dan seketika bernostalgia.. sesekali gue tertawa.. Kadang sedih juga.. Bercampurlah perasaan gue saat itu..

Isi kertas tersebut tidak lain adalah kata kata absurd, goblok, gila, dan aneh gue dan sahabat sahabat gue (Yang gue sebut SC)..

Masa persahabatan kami yang masih singkat..
Namun sudah 
menggoreskan begitu banyak hal yang menyatukan kami dan semakin terikat secara emosional.. Entah mengapa berada didekat mereka gue merasa nyaman dan merasa akan baik baik saja.. 
Secara tidak sadar gue menjadi ketergantungan dan susah melepaskan rasa ketergantungan itu..

Karena ketergatungan ini membuat gue tak bisa berlama lama jauh dari mereka, apalagi harus kehilangan mereka.. Mungkin ini terlihat lebay tapi inilah yang terjadi..

Sampai kehilangan itu benar benar  terjadi.. Nalar dan perasaan ku berkecamuk seolah olah menolak kehilangan ini.. Lagi lagi semua ini karena ego dan sifat perfeksionis yang menguasai..
Gue gak bisa pungkiri bahwa 
kehilangan itu rasanya SAKIT..

Dan gue gak bisa ngapa ngapain, gue hanya seorang pengkhayal bodoh yang taunya cuman berkhayal doang..

Gue sempat mikir untuk menjauh dan menghindar agar ketergantunganku berkurang, dengan harapan bisa meminimalisir rasa SAKIT karena kehilangan..
Namun gue benar benar membutuhkan mereka di kehidupanku..
*************************************************


Gue gak akan pernah nyesel bertemu kalian.. Dan sampai kapanpun gue gak pernah nyesel..
Harapan gue ini bisa bertahan sampai tiba waktunya kita benar benar ditakdirkan berpisah.. Amiinn..
^_^


Mappangaja Amir melaporkan dari tempat kejadian..
Dan berakhirlah perjumpaan kita kali ini, saya serta crew yang bertugas mengucapkan terima kasih atas perhatian anda..
Wassalam.. hehehhe



Salam CoratCoret..


..Tercoret..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar